Jumat, 23 April 2010

Dampingi aku di Surga, Kekasihku !


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Ruum : 21)

Maha Suci Allah yang telah menciptakan kasih sayang diantara suami istri, keduanya saling mengasihi dan menyayangi dan tidak ada yang mereka lebih cintai kecuali kecintaan antara satu dengan yang lainnya. Salah satu dari keduanya sudah menjadi pakaian yang menutupi, menempel dan memelihara saling membutuhkan. Allah swt telah menciptakan laki-laki dan perempuan agar keduanya saling melengkapi satu sama lain untuk meraih satu tujuan yaitu ibadah kepada Allah swt dengan penuh keikhlasan sampai pada tujuan yang lebih agung yaitu ridha Allah 'Azza wa Jalla. Dengan ridha tersebut keduanya kelak akan tenang di Surga dan meraih dunia dan akhirat. 

Iblis mengetahui strategi ini, diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra, dari Rasulullah saw bersabda :
"Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air, kemudian mengutus pasukannya. yang paling rendah kedudukannya dari air itulah yang paling besar fitnahnya. Salah satu dari mereka datang dan berkata, saya melakukan ini dan itu, kemudian Iblis berkata, kamu tidak melakukan apa-apa. Kemudian datang lagi salah satu dari mereka dan berkata, saya tidak meninggalkannya (manusia) sampai saya memisahkan dia dengan istrinya, kemudian Iblis mendekatinya dan berkata, kamu bagus, maka ia mentaatinya." (HR Muslim)

Masing-masing suami dan istri mempunyai peran untuk memahami tugasnya yaitu seorang suami sebagai pemimpin harus bersikap bijaksana bukan berarti seorang istri tidak mempunyai peran, bahkan sebaliknya seorang istri mempunyai peran yang sangat besar dan agung. Istrilah yang mendukung suami dalam hal pengambilan keputusan dan mengajaknya ke tempat yang aman, istri selalu berdiri disisi suami ketika disaat sulit, istri adalah pakaian suami.

Rasulullah saw bersabda :
"Jika seorang perempuan melaksanakan sholat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, patuh kepada suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, Masuklah kamu ke Surga dari pintu mana saja yang kamu inginkan." (Shaheh Jami' al-Kabir)

Patuh terhadap suami bukan berarti menghilangkan hak istri, bukan berarti  pula suami sewenang-wenangnya tetapi saling menghormati, saling menghargai, saling perhatian, saling pengertian, saling mengasihi dan saling menyayangi menuju kebahagiaan rumahtangga. Kepatuhan dalam hal kebaikan dan kecintaan seorang istri terhadap suaminya, membuatnya bahagia dan nyaman. Dengan bersikap patuh terhadap suami artinya suami ridha terhadap istrinya, ini jalan menuju Surga.

Rasulullah saw, bersabda :
"Perempuan manapun yang meninggal dan suaminya ridha, maka ia (perempuan tersebut) masuk surga." (HR. Ibnu Majah dan al-Hakim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar