Kamis, 29 April 2010

Sebab-sebab Siksa Kubur


Siksa Kubur yang menimpa orang-orang kafir, musyrik, murtad, munafik dan fasik, tidaklah terjadi dengan sendirinya. Siksa Kubur hanyalah balasan sementara atas berbagai ucapan dan perbuatan jahat yang dilakukan oleh seorang hamba. Balasan berupa siksa yang sangat pedih tersebut merupakan sebuah bentuk keadilan dari Allah swt terhadap prilaku seorang hamba semasa hidup di dunia. Dalam ayat-ayat Al Qur'an dan hadits-hadits yang shahih dijelaskan berbagai jenis perbuatan yang menyebabkan seorang hamba terkena siksa kubur.

Perbuatan-perbuatan tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Syirik dan Kufur.

Firman Allah swt :
"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata, Telah diwahyukan kepada saya, padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata, Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah. Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata) : Keluarlah nyawamu ! Pada hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya." (QS. Al-An'am : 93)

2. Berkata dusta dan menyebarluaskan berita dusta.

Rasulullah saw menjelaskan bahwa beliau bermimpi dibawa oleh dua malaikat untuk menyaksikan suasana alam kubur.
Sabda Rasulullah saw : "Kami pun berangkat, dan menemui seorang lelaki yang sedang berbaring. Tiba-tiba ada lelaki lain yang membawa jangkar besi. Ternyata ia mendekati salah satu pipinya dan membelah sudut mulut hingga ke belakang kepalanya, juga kedua matanya hingga ke belakang kepalanya. Lalu ia membelahnya menjadi dua. Kemudian ia menghadap ke bagian pipi sebelahnya dan memperlakukannya seperti pipi sebelumnya. Belum selesai ia melakukan perbuatannya itu, pipi yang pertama sudah pulih seperti sediakala. kemudian ia mengulangi perbuatannya itu." 

Setelah perjalanan bersama kedua malaikat itu selesai, keduanya menerangkan maksud pemandangan yang dilihat oleh Rasulullah saw. Kedua malaikat itu menjelaskan kepada beliau, "Adapun orang yang ujung mulutnya dibelah hingga ke kepala bagian belakang, dan dari matanya dibelah hingga ke kepala bagian belakang, adalah seorang laki-laki yang keluar dari rumah dengan menyampaikan kedustaan lalu disebarkan hingga mencapai berbagai penjuru tempat." (HR. Bukhari No. 6525)

3. Meninggalkan Shalat dan Hafalan Al-Qur'an.

Rasulullah saw bersabda : "Akupun berangkat bersama mereka berdua (malaikat). Tiba-tiba kami menemui orang yang sedang berbaring. Tiba-tiba pula ada orang lain yang berdiri di mukanya dengan membawa batu besar. Batu itu dihantamkan ke kepala orang tersebut, lalu menggelindinglah batu itu hingga terjatuh. Lalu ia mengambil batu itu, namun tidaklah dia mendatanginya, sehingga kepalanya utuh seperti semula. barulah ia mengulangi lagi perbuatannya seperti pertama."

Rasulullah saw melanjutkan : "Aku bertanya kepada mereka berdua, Subhanallah, apa arti semua ini?"

Di akhir perjalanan, kedua malaikat itu menerangkan kepada Rasulullah saw tentang berbagai ha aneh yang beliau lihat. Kedua malaikat itu menjawab, "Kami akan memberitahukanmu. Adapun lelaki pertama yang kita temui sedang dipecahkan kepalanya dengan batu, adalah orang yang mempelajari Al Qur'an kemudian ia menolak Al Qur'an dan ia juga orang yang meninggalkan shalat wajib." (HR Bukhari No. 6525)

4. Makan Riba.

Rasulullah saw bersabda : "Kami pun kembali berangkat hingga kami menjumpai sebuah sungai. Warna airnya merah seperti darah. Ternyata dalam sungai itu terdapat seorang lelaki yang sedang berenang. Tiba-tiba ada seorang lelaki lain di tepi sungai, dengan membawa batu dalam jumlah banyak. Ketika lelaki pertama sedang berenang, segera didatangi oleh lelaki yang membawa batu-batuan tadi, ia membuka mulutnya dan menjejalinya dengan satu batu, lalu lelaki itu kembali berenang, kemudian kembali lagi. Setiap kali ia kembali, iapun dijejali lagi dengan batu."

Di akhir perjalanan, kedua malaikat itu menerangkan kepada Rasulullah saw tentang hal tersebut : "Adapun orang yang berenang di sungai darah dan setiap kali ia menepi, mulutnya dijejali dengan batu, adalah orang yang memakan harta riba." (HR Bukhari No. 6525)

5. Melakukan Perbuatan Zina.

Rasulullah saw bersabda : "Maka kami pun kembali berangkat, hingga kami menjumpai tungku api. Di dalamnya terdapat keributan dan suara keras. Kami melongok ke dalam, ternyata terdapat kaum lelaki dan wanita telanjang. Tiba-tiba datanglah luapan api dari arah bawah mereka. Ketika api mendekati mereka, mereka berteriak keras."

Di akhir perjalanan, kedua malaikat itu menerangkan, "Adapun kaum laki-laki dan wanita yang berada di atas tungku api adalah kaum laki-laki dan perempuan yang berzina." (HR Bukhari No. 6525)

6. Mengadu domba dan tidak bersuci sehabis buang air kecil.

Dari Abdullah bin Abbas, ia berkata, "Suatu kali Nabi Muhammad saw berjalan melewati tembok kota Madinah, maka beliau mendengan suara dua orang yang disiksa di alam kubur. Beliau lantas bersabda, kedua orang mayat ini tengah diadzab. Keduanya diadzab bukan karena melakukan sebuah dosa yang besar (menurut pandangan mereka). namun memang keduanya adalah dosa besar (menurut Allah). Salah satu dari keduanya tidak bersuci setelah kencing, sedang orang yang satu lagi sering mengadu domba." (HR Bukhari No. 5595 dan Muslim No. 439)

7. Ghibah.

Ghibah adalah menggunjing dan membicarakan keburukan orang lain, di saat orang tersebut tidak berada di hadapannya.

Dari Abu Bakrah, ia berkata, "Nabi Muhammad saw melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda, Kedua orang mayat ini tengah diadzab. Keduanya diadzab bukan karena melakukan sebuah dosa yang besar (menurut pandangan mereka). Salah satu dari keduanya karena tidak menutupi dirinya atau tidak bersuci saat kencing, sedang orang yang satu lagi diadzab karena sering menggunjing." (HR Ibnu Majjah No. 343, dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami' As-Shaghir No. 2441)

8. Hutang yang tidak dibayarkan.


Dari Jabir, ia berkata, "Ada seorang laki-laki yang meninggal, maka kami pun memandikannya, meminyakinya dengan minyak wangi, dan mengkafaninya. Kemudian kami mendatangi Rasulullah saw untuk beliau shalatkan. Maka beliau maju selangkah untuk menshalatkannya, namun kemudian berhenti dan bertanya Apakah ia mempunyai hutang? Kami menjawab 'Ya' sebanyak dua dinar. Beliau pun pulang kembali dan tidak jadi menshalatkannya.


Seorang sahabat yang bernama Abu Qatadah bersedia untuk menanggung pembayaran hutang dua dinar tersebut, maka kami datang kembali kepada Rasulullah saw untuk memberitahukan hal itu. Rasulullah saw bersabda, " Jika begitu, hutang telah dibayarkan dan jenazah tersebut tidak mempunyai tanggungan lagi." Beliau pun bersedia menshalatkan jenazah tersebut. (HR. Ahmad No. 14009, Al-Hakim No. 2306, Al-Baihaqi V/1275, Ad-Daruquthni No. 3129, Al-Bazzar dan Ath-Thayalisi. Dinyatakan shaih oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib No. 1812)

9. Lalai dari Dzikir.

Firman Allah swt :
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta." (QS. Thaha : 124)

Abu Sa'id Al-Khudriyi menyatakan bahwa makna 'penghidupan yang sempit' dalam ayat ini adalah himpitan kubur, yaitu kuburnya akan menyempit dan menghimpit dirinya hingga tulang-belulangnya hancur berantakan. Abu Sa'id Al-Khudriyi, Ibnu Mas'ud dan Abu Hurairah juga meriwayatkan dari Rasulullah saw bahwa maksud dari 'penghidupan yang sempit adalah adzab kubur. (Tafsir Ibnu Katsir 5/323. HR. Al-Hakim No. 1354, 3396, At-Thabrani No. 9042 dan Ibnu Hibban No. 3184. Sanadnya dinyatakan kuat oleh Ibnu Katsir. Al-Hakim menyatakan shahih)

10. Meratapi Mayit.

Ratapan dapat menyebabkan datangnya siksa kubur karena ia menunjukkan ketidak sabaran dalam menerima musibah dari Allah swt. Berbeda dengan tangisan yang tidak disertai ratapan karena menunjukkan adanya kasih sayang kepada orang yang meninggal.

Dari Umar bin Khatab ra dan Abdullah bin Umar bahwasanya Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya orang yang telah mati akan disiksa karena tangisan keluarganya yang meratapi kematiannya." (HR. Bukhari No. 1221 dan Muslim No. 1536)

11. Seorang Ibu yang tidak mau menyusui bayinya tanpa alasan yang benar.

Dalam kisah hadits Abu Umamah Al-Bahili, Rasulullah bersabda, "Kemudian kedua malaikat itu mengajakku  berangkat lagi, hingga aku menemui wanita-wanita yang payudara mereka dipatuk-patuk oleh banyak ular. Aku bertanya, Kenapa dengan wanita-wanita itu? Kedua malaikat itu menjawab, Mereka adalah wanita-wanita yang tidak mau menyusui bayi-bayi mereka." (HR. Ibnu Hibban No. 7615 dan Ibnu Khuzaimah No. 1865. Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib No. 1005 dan 2393 dan Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah 3951)

Diriwayatkan oleh : Abdur Rahman Al-Wasithy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar