Rabu, 06 Oktober 2010

Tiga golongan Manusia dalam menyikapi Hari Kiamat


Pertama.

Kelompok yang beriman dan yakin dengan semua yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW tentang dekatnya kehancuran alam semesta (Kiamat), yang itu semua di dahului dengan tanda-tanda kecil dan besar yang akan terjadi.

Permusuhan orang Islam terhadap Yahudi, dimana Rasulullah SAW menyebutkan bahwa kiamat tidak akan terjadi hingga kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi. Maka merupakan suatu tindakan yang tidak tegas jika seseorang muslim membenarkan damai dengan kelompok Yahudi.

Rasulullah SAW bersabda, "Pada angkatan belakangan umatku ini akan ada orang-orang lelaki yang naik pelana kuda yang menyerupai pelana unta lantas turun di pintu-pintu masjid. Wanita-wanita mereka berpakaian tetapi telanjang, rambut kepala mereka bagaikan kelasa unta yang tinggi. Laknatlah mereka, karena mereka adalah wanita-wanita terlaknat. Kalau dibelakangmu (sesudahmu) nanti masih ada umat-umat lain niscaya wanita-wanita kamu akan melayani wanita-wanita mereka, sebagaimana dahulu kamu dilayani oleh wanita bangsa-bangsa sebelum kamu." (HR Ahmad 2 :36 hadits no 7083 dengan tahqiq Ahmad Syakir)
 
Kedua.

Mereka yang kurang peduli dengan nash-nash tentang peristiwa akhir zaman dan tidak banyak mengkajinya karena dianggap kurang realistis dan bukan masanya. Mereka menganggap bahwa berbicara tentang petaka akhir zaman sebagai penghalang menuju kemajuan karena merasa telah dibatasi oleh takdir tentang berakhirnya alam semesta. Apalagi jika peristiwa akhir zaman itu dikaitkan dengan kemenangan umat Islam di bawah kepemimpinan Al Mahdi yang akan menaklukan seluruh dunia, mereka anggap itu hanyalah ilusi dan mimpi kososng

Sabda Rasulullah SAW :
"Sesungguhnya sebelum terjadinya hari kiamat akan timbul berbagai fitnah bagaikan sepotong malam yang gelap gulita. Pada pagi hari seseorang masih beriman, tetapi sore harinya telah menjadi kafir. Pada saat itu orang yang duduk lebih baik daripada berdiri, yang berdiri lebih baik daripada yang jalan, dan yang berjalan lebih baik daripada berlari. Karena itu pecahkanlah kekerasanmu, potonglah tali busurmu dan pukullah pedangmu ke batu (yakni jangan kamu gunakan untuk memukul atau membunuh manusia). Jika salah seorang di antara kamu terlibat dalam urusan (fitnah) itu, maka hendaklah ia bersikap seperti sikap terbaik dari dua orang putra Adam (yakni bersikap seperti Habil, jangan seperti Qabil)." (Musnad Ahmad 4 : 408 Hadits ini juga dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al Jami'ush Shaghir 2 : 193 hadits no. 2045)

Ketiga.

Mereka yang tidak yakin akan datangnya kiamat. Kelompok ini diwakili oleh kebanyakan bangsa barat yang tidak mengimani adanya hari akhir. Kelompok ini didominasi oleh mereka yang tidak menganut agama samawi. Secara umum setiap agama samawi (Islam, Kristen dsb) mengajarkan keyakinan tentang datangnya hari pembalasan. Masing-masing agama samawi itu memiliki kitab suci yang menginformasikan tentang kepastian adanya hari kiamat. Bahkan Taurat dan Injil banyak mewartakan kisah-kisah tentang peristiwa akhir zaman secara berlebih-lebihan. Adapun mereka yang mengingkari adanya kiamat, mungkin lebih disebabkan oleh pengaruh pemikiran dari luar agama mereka yang lebih bernilai politis. Di satu sisi mereka merasa memiliki teknologi yang sangat modern untuk meneliti tentang hakikat alam semesta, hingga bisa menyimpulkan bahwa matahari masih akan bersinar 5 milyar tahun lagi, namun mereka juga memililki misi untuk menggiring manusia agar tidak mengekor kepada agama yang terlalu banyak membelenggu. Mereka ingin membuktikan bahwa banyak ajaran agama (terkhusus Islam) yang sangat tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan modern, tidak realistis dan sulit diterima akal. Sehingga, jika mereka berhasil meyakinkan manusia akan sesatnya kehidupan beragama, maka dengan mudah mereka meyakinkan manusia bahwa kebenaran selalu bersama mereka, bersama teknologi modern yang mereka miliki.

Kecanggihan teknologi yang mereka miliki menjadikan mereka memiliki kesimpulan tersendiri tentang nasib dunia di masa mendatang. Termasuk kelompok ini adalah darwinisme dan mereka sepaham dengannya.

Sabda Rasulullah SAW :
"Bersegeralah kalian melakukan amal shalih sebelum datangnya fitnah, dimana fitnah itu seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita. Pagi-pagi seorang masih beriman, tetapi di sore hari sudah menjadi kafir dan sore hari seseorang masih beriman, kemudian di pagi harinya sudah menjadi kafir. Ia menjual agamanya dengan secuil dunia." (Shahih Muslim, Kitab Al Iman, Bab Al Hatstsu 'Ala Mubadaratil A'mal Qabla Tazharul Fitan 2 : 133)