Minggu, 31 Januari 2010

Sikap Lemah Lembut Membantu Mencapai Tujuan


Kelembutan adalah penolong yang tidak pernah menolak jika dimintakan kebutuhan.
Ibarat pohon kecil yang ditanam di halaman rumah dan disirami sedikit demi sedikit maka air itu akan diserap oleh tumbuhan itu dan menyegarkannya. Namun dengan ukuran yang sama, pohon kecil lainnya yang ditanam dan disirami air sekaligus maka pohon tersebut akan tercabut karena banyaknya air. Ini perbandingan orang yang lembut dan yang kasar.

Kehidupan ini sangat membutuhkan sikap lemah lembut setidaknya lembut terhadap diri sendiri :
"Sesungguhnya jiwamu memiliki hak atas dirimu" (Al-Hadits)
"Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan senang kelemahlembutan" (Al-Hadits)
"Berlaku lembutlah terhadap botol-botol itu (kaum perempuan)" (Al-Hadits)

Sikap terburu-buru dan gegabah dalam melakukan sesuatu akan mendorong ke arah bahaya dan hilangnya manfaat, sebab kebaikan itu dibangun diatas kelemah lembutan. Tidaklah kelembutan itu ada dalam sesuatu, kecuali dia akan menghiasinya dan tidaklah kekasaran itu ada pada sesuatu kecuali dia akan mencemarkannya.

Berinteraksi dengan penuh kelembutan akan meluluhkan jiwa, menuntun hati dan meluruhkan nurani. Orang yang lemah lembut adalah kunci semua kebaikan. Jiwa-jiwa yang maksiat akan patuh kepadanya dan hati yang penuh kedengkian akan takluk pula kepadanya.

"Maka, disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjuhkan diri dari sekelilingmu" (QS. Ali 'Imran : 159)

Senin, 25 Januari 2010

Istighfar Adalah Pembuka Jalan



Jika masalah sedang dihadapi dan mengalami kebuntuan, maka ber-istighfar-lah kepada Allah sebanyak-banyaknya niscaya Allah akan membukakan jalan keluar.

"Maka aku katakan kepada mereka : Mohonlah ampun kepada Rabb-mu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun." (QS. Nuh : 10)

Salah satu sebab ketenangan hati dan pikiran adalah ber-istighfar kepada Dzat Yang Memiliki Keagungan. Banyak hal yang dianggap berbahaya tetapi justru mendatangkan manfaat. Setiap Qadha pada dasarnya baik, Allah tidak memberlakukan sebuah qadha kepada hambanya kecuali itu menjadi sebuah kebaikan baginya termasuk kemaksiatan yang telah ia lakukan yang dibarengi dengan taubat dan penyesalan, istighfar dan kesadarannya.

"Jika mereka menganiaya dirinya, mereka datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat Lagi Maha Penyayang." (QS. An-Nisa' : 64)

Tahun-tahun berlalu bersama kebahagiaan dan kesenagnannya, karena terlalu singkatnya tahun-tahun itu seperti hitungan hari.
Kemudian datang hari-hari susah seakan-akan hari-hari itu tahun-tahun yang lama karena panjangnya.
Kemudian masa-masa itu lenyap bersama manusia, masa-masa itu dan manusia-manusia itu tak ubahnya mimpi.

"Dan, masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan diantara manusia agar mereka mendapat pelajaran." (QS. Ali Imran : 140)
"Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari." (QS. An-Nazi'at : 46)

Jumat, 22 Januari 2010

Allah Pemberi Rezeki



Ada seorang lelaki yang sedang kebingungan, semua pintu rezeki tertutup baginya bahkan seuatu hari dia dan keluarganya tidak makan karena tidak ada apa-apa di rumahnya. Katanya "Pada hari pertama, saya dan keluarga saya kelaparan, pada hari kedua juga sama. Tatkala matahari hampir tenggelam istri saya berkata kepada saya : Pergilah kamu, pergi dan carilah rezeki buat kami atau apa saja yang bisa  kami dimakan, sebab kali ini kita hampir mati. Dengan kesabaran, tawakal, saya tetap berusaha dan ridha atas keputusan perjalanan hidup ini, saya serahkan sepenuhnya kepada Allah Maha Pemberi Rezeki, dan saya menjadi teringat kepada seseorang wanita kerabat saya, saya ceritakan perihal yang sedang kami alami. Wanita itu berkata : di rumah saya pun tidak ada apa-apa selain ikan yang telah membusuk dan saya berkata berikan kepada kami sebab kami hampir mati kelaparan. Ikan itu pun diberikannya dan saya bawa, sampai di rumah saya membelah ikan tersebut, ternyata di dalam perut ikan itu terdapat mutiara kemudian mutiara itupun saya jual. Hal itu saya beritahukan kepada wanita kerabat saya tadi dan katanya : saya tidak akan mengambil apa-apa yang sudah saya berikan kepada kamu dengan ikhlas. Setelah kejadian itu saya menjadi kaya, rumah saya dilengkapi dengan perabotan sehingga kehidupan kami lambat laun meningkat mulai membaik dan jalan rezeki menjadi semakin lapang."

Ini semua adalah kebaikan Allah Subhanahu wa Ta'ala :
"Dan, apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datang)nya." (QS. An-Nahl : 52)
"(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabb-mu, lalu diperkenankan-Nya bagimu."
(QS. Al-Anfal : 9 )

Rabu, 20 Januari 2010

Surga ada di Telapak Kaki Ibu (Hadits Rasulullah)




" Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). " QS. 46 : 15

Allah mempunyai maksud tertentu ketika menciptakan manusia dan maksud tersebut menjadi tugas bagi setiap manusia yang dilahirkan dimuka bumi, agar masing-masing manusia dapat menjelaskan tugas yang diembannya. Allah tidak pernah lupa untuk memberikan kepada manusia masing-masing mempunyai bakat dan kalau saja setiap orang dapat melakukan pembentukan bakatnya, itu berarti bahwa kita dapat menemukan jalan menuju kesuksesan. Maka untuk dapat meraih jalan kesuksesan tersebut dibutuhkan keridhoan dan do'a dari kedua orangtua terutama do'a seorang Ibu karena Ibu memiliki kedudukan tertinggi dimata Allah.

Kita harus dapat menjaga prilaku, dengan cara memelihara silahturahmi (hubungan baik) dengan orangtua kita.

Seorang Bayi siap untuk dilahirkan ke dunia, sebelum diturunkan para Malaikat mengatakan besok engkau akan dikirim ke bumi dan dia bertanya kepada Tuhannya :
"Bagaimana cara saya hidup disana sedangkan saya begitu bodoh dan lemah, kata si Bayi"
"Tuhan menjawab : Aku telah memilih satu malaikat untuk menjaga dan mengasihimu"
"Tapi disurga apa yang saya lakukan merasa senang dan bahagia, ini cukup bagi saya kata si Bayi"
"Tuhanpun menjawab : Malaikatmu juga akan memberikan kebahagiaan untukmu setiap harinya dan kamu akan merasakan cintanya menjadi lebih bahagia"
"Si Bayipun bertanya kembali : Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMU?"
"Sekali lagi Tuhan menjawab : Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa"
"Si Bayi masih belum puas iapun bertanya lagi : Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat bagaimana saya harus hadapi?"
"Dengan penuh kesabaran Tuhan menjawab : Malaikatmu akan melindungi walaupun dengan taruhan jiwanya sekalipun"
"Si Bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya : Tapi saya akan bersedih karena tidak dapat melihat Engkau lagi"
"Dan Tuhanpun menjawab : Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang AKU dan AKU mengajarkan bagaimana agar kamu dapat kembali kepadaKU walaupun sesungguhnya AKU selalu berada dekatmu"

Saat itu di Surga suasana begitu tenangnya sehingga suara dari bumi dapat terdengar.

"Si Bayi dengan suara lirih bertanya lagi : Tuhanku, jika saya harus pergi ke bumi sekarang bisakah Engkau memberitahukan siapakah nama malaikat pendampingku di rumah nanti?"
"Tuhan menjawab dengan tegas : kamu dapat memanggilnya dengan sebutan ........... IBU ...........

Kenanglah Ibu, yang selalu menjaga dan menyayangimu.
Ingatlah, ketika Ibumu meneteskan airmatanya ketika kamu pergi, ketika kamu sakit, ketika kamu dalam keadaan susah maupun ketika kamu dalam kesulitan.
Ingatlah, ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak berselimut membalut tubuhmu.
Ingatlah, ketika jemari ibumu mengusap lembut kepalamu.
Dan ingatlah, ketika ibumu dengan susah payah mengasuhmu.

Jenguklah ibumu yang selalu menanti dirumah tempat kamu dilahirkan dan kembalilah memohon maaf dengan senyumanmu kepada ibumu.
Simpanlah sejenak kesibukan-kesibukan duniawi yang selalu membuat lupa untuk bertemu kepada kedua orangtua.
Segeralah temui ibumu yang berdiri menantimu didepan pintu bahkan menunggu sampai larut malam dan jangan biarkan kamu kehilangan seseorang yang kamu sayangi dan kamu cintai ketika ibumu telah tiada.

Tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia, yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya dan baju yang tergantung didalam lemari ibumu.
Tak ada lagi yang menyiapkan keperluanmu.
Tak ada lagi yang rela merawatmu.
Tak ada lagi yang meneteskan airmata ketika kamu susah dan sakit yang selalu mendoakan setiap hembusan nafasnya.

Peluklah Ibumu dengan penuh kasih sayang dan ciumlah kaki ibumu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir hayatnya.

Berdoalah untuknya dan rasakan pelukan cinta dan kasih sayangnya ..................oh Ibuku.............

Ibu, maafkan aku sampai kapanpun selalu mendoakan dan mengenangmu sebagai malaikatku.
Jasamu tertanam dihatiku. Terimakasih Ibuku

Sabtu, 16 Januari 2010

Sedekah Membuat Hati Menjadi Lapang

 

Melakukan kebaikan, termasuk dalam hal-hal yang mendatangkan kebahagiaan dan menghilangkan keresahan seperti sedekah, berbuat baik dan memberikan sesuatu yang baik kepada sesama. Semua ini merupakan satu dari sekian banyak hal yang mampu menciptakan kedamaian didalam dada.

"Wahai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu" (QS. Al-Baqarah : 254)

Rasulullah menggambarkan orang yang kikir dan orang yang dermawan itu dengan dua orang yang masing-masing memiliki jubah. Orang yang dermawan terus-menerus memberi dan menginfakkan hartanya sehingga jubah yang dia pakai terus melebar demikian pula dengan baju perangnya yang terbuat dari besi sehingga bekas-bekas telapak kakinya terhapus. Sementara itu orang yang kikir terlalu kuat memegang hartanya dan semakin hari semakin berkurang sehingga menjepitnya dan semakin menyempit hingga jiwanya tersendat.

"Dan, perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat" (QS. Al-Baqarah : 265)

Belenggu yang mengikat jiwa adalah bagian dari belenggu yang mengikat tangan. Seandainya saja sadar bahwa apa yang diberikan kepada orang lain akan mendatangkan kebahagiaan, niscaya banyak yang berlomba untuk melakukan kebaikan ini.

Kamis, 14 Januari 2010

Keselamatan itu ada bersama Keridhaan



Keridhaan akan membukakan pintu keselamatan. Keridhaan membuat hati menjadi terbebas dan bersih dari tipu daya, kebusukan dan kedengkian karena hanya yang berhati bersih yang selamat dari azab Allah. Hati yang bersih adalah hati yang jauh dari syubhat (keraguan), dari menyekutukan Allah dan dari jerat-jerat iblis yang menyesatkan. Dalam hati ini hanya ada satu yaitu Allah Yang Maha Kuasa.

Katakanlah : "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan al-Qur'an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. (QS. Al-An'am :91)

Adalah mustahil dalam hati yang bersih itu masih terdapat rasa tidak menerima, semakin hamba itu ridha maka semakin bersih hatinya. Kotoran hati, kebusukan dan tipu daya, kedengkian adalah kaitan dari sikap tidak menerima Ketentuan-Nya, sedangkan kebersihan, kelurusan dan kemuliaan hati adalah kaitan dengan Keridhaan.


Diibaratkan Keridhaan adalah pohon yang baik, yang disirami dengan air Keikhlasan dan ditanam di kebun Tauhid, akarnya Keimanan, dahan-dahannya adalah Amal Salih dan buahnya sangat manis. Disebutkan dalam sebuah Hadits :
" Yang akan mencicipi rasa iman adalah orang yang ridha kepada Allah sebagai Rabb, Islam sebagai Agama dan Muhammad sebagai Rasul"

Selasa, 12 Januari 2010

Berbuat baik terhadap orang lain akan melapangkan dada


Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan seramah wujudnya dan kebaikan sebaik rasanya. Orang-orang yang pertama kali akan merasakan manfaatnya adalah yang melakukannya, juga akan merasakan buahnya seketika itu didalam jiwa, akhlak dan nuraninya sehingga lapanglah dadanya, tenang , tentram dan damai.

Ketika saat diliputi kesedihan dan kegundahan, berbuat baiklah terhadap sesama manusia, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Tolonglah orang -orang yang terzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang sedang kelaparan, jenguklah orang yang sakit dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya akan merasakan kebahagiaan dalam semua sisi kehidupan ini rasa, warna dan juga hakekatnya.

Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya tetapi juga orang-orang yang berada disekitarnya, dan manfaat psikologis dari kebajikan itu terasa seperti obat-obat manjur sebagai penyembuh.

Kebaikan itu walaupun hanya dengan menebar senyum manis kepada orang-orang merupakan sedekah sedangkan kemuraman wajah merupakan tanda permusuhan terhadap orang lain. Tersirat tuntunan akhlak yang berbunyi, ".......meski engkau hanya menemui saudaramu dengan wajah berseri" (Al-Hadits)

Senin, 11 Januari 2010

Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung



Menyerahkan semua perkara kepada Allah, bertawakal kepada-Nya, percaya sepenuhnya terhadap janji-janji-Nya, ridha dengan apa yang dilakukan-Nya, berbaik sangka kepada-Nya dan menunggu dengan sabar pertolongan dari-Nya merupakan buah keimanan yang paling agung dan sifat paling mulia dari seorang muslim dan muslimah.

Dan ketika seorang hamba tenang bahwa apa yang akan terjadi itu baik baginya dan ia menggantungkan setiap permasalahannya hanya kepada Rabb-nya maka ia akan mendapatkan pengawasan, perlindungan, pencukupan serta pertolongan dari Allah.

Manusia tidak akan pernah mampu melawan setiap bencana, menaklukkan setiap derita dan mencegah setiap malapetaka dengan kekuatannya sendiri sebab manusia adalah makhluk yang sangat lemah. Ia akan mampu menghadapi semua itu dengan baik hanya bila bertawakal kepada Rabb-nya, percaya dan yakin sepenuhnya kepada Maha Pelindung dan menyerahkan semua perkara kepada-Nya. Karena jika tidak demikian jalan keluar mana lagi yang akan ditempuh manusia yang lemah dan tak berdaya ini saat menghadapi ujian dan cobaan ?

Sabtu, 09 Januari 2010

Kebahagiaan di Akhirat


Kebahagiaan di Akhirat sangat tergantung pada kebahagiaan di dunia, oleh karena itu orang yang punya nalar harus tahu bahwa kehidupan di dunia ini masih berhubungan dengan kehidupan di akhirat kelak. Yang ghoib dan yang tampak, dunia dan akhirat, kini dan esok, itu sebenarnya satu.

Ada yang mengira bahwa kehidupannya hanyalah kehidupan di dunia mengira tidak ada di akhirat, sebab itu banyak yang menimbun harta sebanyak-banyaknya untuk mencari keabadian dan hatinya sudah melekat dengan kehidupan yang fana ini tetapi tiba-tiba ia mati semua obsesi, angan-angan dan cita-citanya hanya menumpuk di dalam dada.

Ada tiga pertanyaan tentang hakikat :

Pertama, kapan memperkirakan akan mendapatkan ketenangan dan ketentraman jika belum "ridha" dengan Rabb, dengan hukum-hukum, perbuatan-perbuatan, qadha' dan qadar-Nya. Ketenangan dan ketentraman dalam hidup ini sulit didapatkan jika belum ridha dengan rezeki dan karunia yang Allah berikan.
Kedua, Apakah telah mensyukuri semua nikmat, karunia dan berbagai kebaikan yang diberikan oleh Allah sehingga kini menuntut dan meminta yang lain? orang yang tidak mampu mensyukuri yang sedikit saja maka dia akan lebih tidak mampu untuk mensyukuri yang lebih banyak.
Ketiga, mengapa tidak mengambil faedah dari yang telah Allah karuniakan agar dapat mengembangkan, mengefektifkan, membersihkannya dari kekejian dan kotoran dan selanjutnya dapat memberi manfaat, kontribusi dan pengaruh dalam kehidupan ini?

Sifat-sifat terpuji dan karunia-karunia yang agung, sebenarnya ada di dalam akal dan jasad namun hal tersebut dilihat seperti barang tambang mahal yang terkubur didalam tanah, didalam perut bumi yang hingga kini belum ditemukan orang yang bisa menambangnya, untuk kemudian dapat dicuci dan dibersihkan agar menjadi cemerlang, berkilau.