Sabtu, 14 Mei 2011

Kebahagiaan Seorang Laki-laki


Kebahagiaan seorang laki-laki ada pada kata-kata yang keluar dari bibir seorang wanita (istri).
Bepergian dengan laki-laki bukan mahramnya, tak ada rasa malu, dan melupakan aturan Tuhannya. Semua itu akan membuat hati menjadi gelap dan beku, hal tersebut tidak akan terjadi apabila dihiasi dengan hati cinta yang tulus kepada Allah SWT sehingga hati itu akan diterangi oleh kasih-Nya.

Sabda Rasulullah SAW, "Bergaullah dengan orang yang apabila engkau memandangnya, dia akan mengingatmu kepada Allah, sedangkan perkataannya dapat menambah ilmumu, dan perbuatannnya akan membantumu cenderung beramal untuk akhirat."

Allah SWT telah membatasi pergaulan antara wanita dan lelaki dalam firman-Nya. Ketentuan itu dibuat oleh-Nya untuk kebaikan dan kemaslahatan hamba-Nya. Allah sungguh mencintai hamba-Nya yang begitu besar. Karena syetan adalah musuh terbesar bagi manusia maka segalanya itu agar menjaga diri dalam pergaulan.

Firman Allah SWT :
"...Jangan menampakkan perhiasan kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, putra-putra suami mereka, saudara-saudara mereka, anak saudara mereka, wanita islam, budak, pelayan laki-laki yang tidak punya keinginan syahwat, anak-anak yang belum baligh. (QS. An Nur : 31)

Maka jagalah hijab dihadapan selain dari yang telah ditetapkan Allah dan Allah tidak ingin menjadikan makhluk-Nya untuk disiksa. Namun Dia menghendaki mereka menjaga diri dan bersikap santun baik ucapan kata-katanya agar mereka selamat, terhormat , istimewa dan mulia disisi-Nya.





Minggu, 12 Desember 2010

Shalat Tahajud


1. Syariat Shalat Tahajud.

Firman Allah SWT :

"Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS. Al Isra : 79)

Sabda Rasulullah SAW, "Kerjakanlah shalat malam sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelummu dan suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, serta sebagai penebus kejelekan-kejelekanmu, pencegah dosa dan dapat menghalau penyakit dari badan," (HR Tirmidzi dan Ahmad)


2. Keutamaan Shalat Tahajud.

a. Menjadi Kekasih Allah

Firman Allah SWT :
"Dan hamba-hamba Allah yang penyayang ialah orang-orang yang berjalan di muka bumi dengan tenang (tidak sombong), jika mereka dicela oleh orang-orang jahil (jahat), mereka berkata : Selamat ! Dan orang-orang yang pada malam hari bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. (QS. Al Furqan : 63-64)

b. Masuk Surganya Allah.

Sabda Rasulullah SAW, "Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan kepada orang-orang yang lapar, hubungilah sanak keluarga dan shalatlah pada malam hari di kala manusia sedang tidur supaya kamu memasuki surga dengan kesejahteraan." (HR. Ibnu Majah dan Hakim)

c. Dibedakan dari manusia lainnya.

Firman Allah SWT :
"Adakah orang yang taat (patuh mengikuti Allah) pada waktu malam. seraya sujud dan berdiri, lagi takut akan (siksa) akhirat, serta mengharapkan rahmat Tuhannya (sama dengan orang yang durhaka) ? Katakanlah : Adakah sama orang-orang yang berilmu pengetahuan dengan orang yang tidak berilmu pengetahuan ? (tentu tidak). Hanya yang menerima peringatan ialah orang-orang yang berakal. (QS. Az Zumar : 9)

Rabu, 06 Oktober 2010

Tiga golongan Manusia dalam menyikapi Hari Kiamat


Pertama.

Kelompok yang beriman dan yakin dengan semua yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW tentang dekatnya kehancuran alam semesta (Kiamat), yang itu semua di dahului dengan tanda-tanda kecil dan besar yang akan terjadi.

Permusuhan orang Islam terhadap Yahudi, dimana Rasulullah SAW menyebutkan bahwa kiamat tidak akan terjadi hingga kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi. Maka merupakan suatu tindakan yang tidak tegas jika seseorang muslim membenarkan damai dengan kelompok Yahudi.

Rasulullah SAW bersabda, "Pada angkatan belakangan umatku ini akan ada orang-orang lelaki yang naik pelana kuda yang menyerupai pelana unta lantas turun di pintu-pintu masjid. Wanita-wanita mereka berpakaian tetapi telanjang, rambut kepala mereka bagaikan kelasa unta yang tinggi. Laknatlah mereka, karena mereka adalah wanita-wanita terlaknat. Kalau dibelakangmu (sesudahmu) nanti masih ada umat-umat lain niscaya wanita-wanita kamu akan melayani wanita-wanita mereka, sebagaimana dahulu kamu dilayani oleh wanita bangsa-bangsa sebelum kamu." (HR Ahmad 2 :36 hadits no 7083 dengan tahqiq Ahmad Syakir)
 
Kedua.

Mereka yang kurang peduli dengan nash-nash tentang peristiwa akhir zaman dan tidak banyak mengkajinya karena dianggap kurang realistis dan bukan masanya. Mereka menganggap bahwa berbicara tentang petaka akhir zaman sebagai penghalang menuju kemajuan karena merasa telah dibatasi oleh takdir tentang berakhirnya alam semesta. Apalagi jika peristiwa akhir zaman itu dikaitkan dengan kemenangan umat Islam di bawah kepemimpinan Al Mahdi yang akan menaklukan seluruh dunia, mereka anggap itu hanyalah ilusi dan mimpi kososng

Sabda Rasulullah SAW :
"Sesungguhnya sebelum terjadinya hari kiamat akan timbul berbagai fitnah bagaikan sepotong malam yang gelap gulita. Pada pagi hari seseorang masih beriman, tetapi sore harinya telah menjadi kafir. Pada saat itu orang yang duduk lebih baik daripada berdiri, yang berdiri lebih baik daripada yang jalan, dan yang berjalan lebih baik daripada berlari. Karena itu pecahkanlah kekerasanmu, potonglah tali busurmu dan pukullah pedangmu ke batu (yakni jangan kamu gunakan untuk memukul atau membunuh manusia). Jika salah seorang di antara kamu terlibat dalam urusan (fitnah) itu, maka hendaklah ia bersikap seperti sikap terbaik dari dua orang putra Adam (yakni bersikap seperti Habil, jangan seperti Qabil)." (Musnad Ahmad 4 : 408 Hadits ini juga dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al Jami'ush Shaghir 2 : 193 hadits no. 2045)

Ketiga.

Mereka yang tidak yakin akan datangnya kiamat. Kelompok ini diwakili oleh kebanyakan bangsa barat yang tidak mengimani adanya hari akhir. Kelompok ini didominasi oleh mereka yang tidak menganut agama samawi. Secara umum setiap agama samawi (Islam, Kristen dsb) mengajarkan keyakinan tentang datangnya hari pembalasan. Masing-masing agama samawi itu memiliki kitab suci yang menginformasikan tentang kepastian adanya hari kiamat. Bahkan Taurat dan Injil banyak mewartakan kisah-kisah tentang peristiwa akhir zaman secara berlebih-lebihan. Adapun mereka yang mengingkari adanya kiamat, mungkin lebih disebabkan oleh pengaruh pemikiran dari luar agama mereka yang lebih bernilai politis. Di satu sisi mereka merasa memiliki teknologi yang sangat modern untuk meneliti tentang hakikat alam semesta, hingga bisa menyimpulkan bahwa matahari masih akan bersinar 5 milyar tahun lagi, namun mereka juga memililki misi untuk menggiring manusia agar tidak mengekor kepada agama yang terlalu banyak membelenggu. Mereka ingin membuktikan bahwa banyak ajaran agama (terkhusus Islam) yang sangat tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan modern, tidak realistis dan sulit diterima akal. Sehingga, jika mereka berhasil meyakinkan manusia akan sesatnya kehidupan beragama, maka dengan mudah mereka meyakinkan manusia bahwa kebenaran selalu bersama mereka, bersama teknologi modern yang mereka miliki.

Kecanggihan teknologi yang mereka miliki menjadikan mereka memiliki kesimpulan tersendiri tentang nasib dunia di masa mendatang. Termasuk kelompok ini adalah darwinisme dan mereka sepaham dengannya.

Sabda Rasulullah SAW :
"Bersegeralah kalian melakukan amal shalih sebelum datangnya fitnah, dimana fitnah itu seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita. Pagi-pagi seorang masih beriman, tetapi di sore hari sudah menjadi kafir dan sore hari seseorang masih beriman, kemudian di pagi harinya sudah menjadi kafir. Ia menjual agamanya dengan secuil dunia." (Shahih Muslim, Kitab Al Iman, Bab Al Hatstsu 'Ala Mubadaratil A'mal Qabla Tazharul Fitan 2 : 133)

Sabtu, 25 September 2010

Jangan Menganiaya Orang Lain


Sungguh indah hidup ini apabila dihiasi dengan kehalusan hati, kelembutan jiwa dan cinta kasih. Alangkah ruginya manusia yang tidak dapat merasakan cinta kasih sang Ilahi dan sesamanya. Dan alangkah sunyi dan sepi manusia tanpa cinta kasih sesama.

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan membutuhkan pengakuan, pujian, sanjungan dan pembelaan diri sesamanya. Kasih sayang sangat dibutuhkan oleh semua insan. Maka jadilah hamba pengasih dan penyayang terhadap yang lain seperti halnya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang terhadap semua makhluk-Nya.

Sabda Rasulullah SAW, "Allah tidak akan mengasihi orang yang tidak mengasihi sesama." (HR Bukhari).
Sabda Rasulullah SAW yang lainnya, "Barangsiapa tidak mengasihi maka tidak akan dikasihi." (HR Ahmad dan Bukhari)

Jauhilah gelar "Zalim" karena penjaranya adalah "Jahanam" dan Allah Yang Maha Benar adalah hakimnya. Kuburan menjadi tempat yang sangat menyeramkan bagi penzalim penuh dengan siksa dan azab, perhitungannya amat panjang. Maka bebaskanlah dari sifat zalim dan sombong.

Ekspresikan cinta kepada-Nya dengan mencintai sesama, berlaku adil dan bijak agar keistimewaan itu menjadi milik sendiri dan menjadi mulia karenanya. Hiasi hidup ini dengan kebijaksanaan dan keadilan dan jangan kecewakan orang lain dengan lidah dan tangan serta tindakan yang kotor. Menganiaya anak, memakan harta anak yatim dan harta orang lain tanpa hak, menghianati dan semua tindakan kezaliman.

Firman Allah SWT :
"Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapatkan azab yang pedih." (QS. Asy-Syura : 42)

Sabda Rasulullah SAW, "Ya Allah, barangsiapa mengurus urusan umatku ini, lalu dia mengasihi mereka, maka kasihilah dia. Dan barangsiapa menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia juga, ya Allah." (HR Ahmad, Muslim, Ibnu Hibban dan Al-Baghawi)

Selasa, 07 September 2010

Bayarlah Zakat Fitrah


Banyak orang berpuasa, menahan lapar dan haus selama Ramadhan. Tetapi ia tidak tahu apa itu tujuan puasa, begitu Ramadhan selesai dosa-dosa kembali dilakukan. Taqwa adalah kualitas yang harus diperjuangkan untuk menjadi jati diri seorang mukmin yang berpuasa. Bahwa ia dengan menahan nafsu selama Ramadhan, diharapkan kelak benar-benar terjaga dari dosa-dosa. Dengan taqwa terjaga para wali Allah dari segala yang haram, hati mereka penuh dengan takut kepada-Nya maka mereka hidupkan malam-malam mereka dengan ibadah, mereka hauskan kerongkongan mereka, mereka istirahat dengan berlelah-lelahan, mereka hilangkan dahaga dengan kehausan.

Kata Zakat artinya membersihkan, maka harta akan menjadi bersih bila dibayar zakatnya. Demikian juga jiwa, harus dizakati. Zakat jiwa disebut dalam Islam dengan istilah Zakat Fitrah. Batas terakhir waktu membayar zakat fitrah sebelum orang-orang menegakkan shalat Idul Fitri. Maka siapa yang membayar setelah shalat Id, itu menjadi sedekah biasa. Boleh ditunaikan sehari atau dua hari sebelum hari raya, karena Ibn Umar telah melakukannya. (HR. Imam Bukhari no. 1511 dan Imam Muslim no. 984).

Zakat Fitrah hukumnya wajib bagi laki-laki, perempuan, orang-orang dewasa maupun anak-anak. Pada dasarnya dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok yang menjadi kebiasaan suatu negeri untuk fakir miskin supaya mereka ikut bergembira di hari raya Idul Fitri.

Firman Allah SWT :
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan 'Tuhan kami ialah Allah' kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqamah), maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) : Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu." (QS. Fushilat : 30)

Selasa, 24 Agustus 2010

Ramadhan Bersama Allah SWT


Di awal surat Al Baqarah yang merupakan surat pertama setelah Al Fatihah, Allah menegaskan Al Qur'an sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa (hudal lil muttaqiin). Maksudnya bahwa yang banyak mengambil manfaat dari hidayah Al Qur'an hanyalah orang-orang yang bertaqwa, sekalipun beriman seseorang akan selalu melanggar Al Qur'an. Tidak sedikit contoh dimana orang-orang yang beriman melanggar hukum-hukum Al Qur'an tetapi seorang mutaqiin tidak mungkin melanggar hal tersebut.

Firman Allah SWT :
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa." (QS. Ali Imran : 133)

Ada tiga sisi utama dari puasa Ramadhan dimana sisi-sisi tersebut bila seseorang menyadarinya dan mengamalkannya secara jujur ia akan mencapai taqwa yaitu :
a. Menguasai Hawa Nafsu.
b. Menaklukkan Syetan.
c. Taat sepenuhnya hanya kepada Allah SWT.

a. Menguasai Hawa Nafsu.

Dalam hidup sehari-hari ketika seseorang tidak berpuasa, hawa nafsu seringkali menguasai manusia. Namun sebaliknya dalam ibadah puasa, seorang hamba benar-benar bertarung secara jujur untuk menguasai hawa nafsu tersebut.

Firman Allah SWT :
"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS. Al A'raaf : 179)

b. Menaklukkan Syetan.

Pekerjaan utama syetan adalah untuk menyesatkan manusia agar dia masuk neraka, sebab syetan sudah pasti masuk neraka. Untuk memenuhi cita-cita ini syetan berjanji kepada Allah. Iblis berkata : "Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus." (QS. Al A'raaf : 16)

Ketika puasa seseorang benar-benar sedang berjuang melawan syetan. Pintu-pintu dimana syetan keluar masuk ia tutup, ajakan kemaksiatan apapun ia tolak, bisikan apapun dari syetan untuk melanggar ajaran Allah ia tidak layani. Maka orang yang berpuasa tetap bersikap jujur mentaati Allah dan menjauhi dari segala rayuan syetan. Iblis berkata : "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas di antara mereka." (QS. Al Hijr : 39-40)

c. Taat sepenuhnya hanya kepada Allah SWT.

Ikhlas mentaati Allah adalah senjata utama untuk melawan godaan nafsu dan syetan. Sebab ketika seorang benar-benar murni mentaati Allah (ikhlas) ia tidak akan mudah tergoda oleh rayuan apapun. Baginya Allah di atas segala-galanya.

Tidak ada jalan kebaikan dan kebahagiaan kecuali mentaati Allah secara total. Allah Sang Pencipta akan menjaga ciptaan-Nya agar selalu baik dan terjaga.

Firman Allah SWT :
"Sesungguhnya Allah tidak berbuat zhalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zhalim kepada diri mereka sendiri." (QS. Yunus : 44)

Maka percaya sepenuhnya kepada Allah SWT bahwa setiap apa yang Allah perintahkan pasti baik dan setiap apa yang Allah larang pasti merusak. Sebab dari keyakinan yang maksimal seseorang akan bersungguh-sungguh mentaati Allah seperti ibadah di bulan Ramadhan ini.


Sabtu, 31 Juli 2010

Jangan Nodai Cinta


Cinta dan kasih sayang adalah amanah dan anugerah Ilahi, cinta sebagai amanah wajib untuk kita jaga dan sebagai anugerah harus kita nikmati.

Bagaimana apabila hidup kita tanpa cinta ? yang jelas hampa, karena tidak ada cinta orang akan mudah tersinggung, tidak ada empati dan perhatian kepada orang lain, tidak ada hormat antara anak kepada orangtuanya begitupun orang tua terhadap anak muda, yang pada intinya tidak ada keharmonisan dalam hidup.

Hampanya cinta juga akan memusnahkan kehidupan sebuah keluarga. Seorang ibu akan menganggap kehadiran anaknya bukan karena amanah akan tetapi sebagai beban, tidak memiliki perasaan cinta. Dalam agama, cinta adalah perwujudan dari naluri yaitu naluri mempertahankan keturunan.

Allah SWT berfirman :
"Dihiaskan kepada manusia, mencintai syahwat (keinginan nafsu), seperti perempuan-perempuan, anak-anak dan harta benda yang banyak, dari emas, perak, kuda yang bagus, binatang-binatang ternak dan tanam-tanaman. Demikian itulah kesukaan hidup di dunia, dan di sisi Allah tempat kembali yang sebaik-baiknya (yaitu surga)." (QS. Ali Imran : 14)

Pada saat Allah menciptakan manusia, maka Allah sudah memberikan kepada manusia berbagai kelengkapan hidup, organ tubuh yang sempurna, akal dengan berbagai komponen berpikirnya, kebutuhan jasmani dan kebutuhan naluri. Dan dengan penciptaan yang Maha Sempurna, maka manusia akan dapat hidup di dunia ini, memanfaatkan berbagai fasilitas hidup yang Allah ciptakan dan juga mampu berhubungan dengan sesamanya.

Kebutuhan jasmani dan naluri menciptakan dorongan bagi manusia untuk hidup secara dinamis dan energik. Naluri mencintai akan mendorong manusia untuk berbuat demi memenuhi cintanya. Orang yang jatuh cinta umumnya melakukan apa saja demi menarik perhatian orang yang di cintainya dan berbagai cara dapat dilakukan dari yang wajar sampai dengan yang kurang wajar.

Cinta bukanlah kebutuhan biologis, meskipun kemunculannya melibatkan hormon-hormon seksual dalam diri manusia, dan juga pergerakan organ dalam diri manusia, sampai dengan pergerakan organ tubuh lainnya. Kaum pria menurut para ahli memiliki hormon testosteron yang bergerak karena adanya insting cinta. Sedangkan para wanita memiliki hormon progesteron.

Yang namanya kebutuhan naluri sangat berbeda dengan kebutuhan jasmani. Naluri memerlukan faktor eksternal, membutuhkan stimulus sedangkan jasmani tidak memerlukan eksternal sebagai contoh orang merasakan lapar maka orang tersebut tidak perlu rangsangan. Kebutuhan naluri sangat dipengaruhi oleh rangsangan dari luar sebagai contoh keinginan mencintai seseorang akan datang setelah saling pandang,

Rindu dan cemburu juga bagian dari naluri mencintai lawan jenis. Cemburu akan muncul ketika melihat atau mendengar orang yang dicintainya memberi lebih kepada orang lain.

Sabda Rasulullah SAW, "Wanita dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka nikahilah karena agamanya, niscaya selamatlah dirimu." (HR Bukhari)