Jumat, 05 Februari 2010

Jauhi Depresi


Depresi melanda seluruh dunia, tanpa membedakan letak negara. Penyakit ini menyerang siapa saja, tak peduli orang kaya atau orang miskin biasanya yang menderita depresi berujung dengan bunuh diri. Upaya bunuh diri tak pernah memperhitungkan nama-nama, kedudukan maupun negara asal. Namun demikian, bunuh diri itu sendiri sangat takut kepada orang-orang mukmin.

"Dan, janganlah kamu membunuh dirimu sendiri". (QS, An-Nisa' : 29)
"Dan, janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan". (QS. Al-Baqarah : 195)
"Karena itu Allah menimpakan atas kamu kesedihan atas kesedihan, supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput daripada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS. Ali 'Imran : 153)

Artinya, masalah-masalah yang telah selesai dan telah berlalu jangan diungkit-ungkit lagi. Sebab, itu hanya akan menimbulkan kesedihan, kegoncangan dan waktu yang terbuang percuma. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang tidak punya kegiatan untuk mengisi kekosongannya, misalkan membekali diri dengan amal shaleh, melakukan kebaikan kepada sesama, menjenguk orang sakit, melakukan ziarah kubur, memelihara mesjid, ikut serta dalam kegiatan sosial, menjalin hubungan dengan orang-orang yang dicintai Allah, melakukan olahraga yang bermanfaat serta membantu orang-orang fakir, lemah dan janda.

"Sesungguhnya, kamu telah bekerja sungguh-sungguh menuju Rabb-mu, maka pasti kamu akan menemui-Nya". (QS. Al-Insyiqaq : 6 )

Bacalah sejarah, niscaya akan mendapatkan cerita tentang orang-orang yang menderita, orang-orang yang terhampas hak mereka dan orang-orang yang mendapat musibah. Berapa kali kita mengira bahwa apa yang datang kepada kita adalah sebuah ketentuan dan akhir dari segalanya, namun ternyata itu justru semangat baru, kekuatan dan survive. Berapa kali kita merasa bahwa jalan yang kita lalui menjepit kita, tali yang kita pegang putus dan bentangan cakrawala yang ada di depan mata kita tiba-tiba menjadi gelap pekat, namun ternyata itu adalah kemenangan, pertolongan, kebaikan dan khabar baik. Berapa kali jiwa kita terasa sesak dan bumi seakan menyempit, namun tiba-tiba semua itu menjelma menjadi kemudahan.

"Jika Allah menimpakan kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkan kecuali Dia". (QS. Al-An'am : 17)
"Katakanlah : Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala macam kesusahan". (QS. Al-An'am : 64)

Bagaimana mungkin orang yang sadar bahwa Allah yang mengendalikan segalanya, lalu dia akan takut kepada orang lain ? Bagaimana mungkin orang yang sadar bahwa segala sesuatu itu ada dibawah Kekuasaan Allah, lalu akan takut kepada orang-orang yang juga berada dibawah kekuasaan-Nya ? Bagaimana mungkin orang yang takut kepada Allah juga takut kepada selain Allah ? Padahal Allah telah berfirman :
"Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar orang yang beriman". (QS. Ali-'Imran : 175)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar