Sabtu, 15 Mei 2010

Kerasnya Hati


Terapi untuk penyembuhan dan melunakkan hati yang keras bisa dengan beberapa cara :

1. Membaca Al Qur'an dan Dzikrullah.

Firman Allah swt :
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal." (QS. Al Anfal : 2)

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. Yunus : 57)

"Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (QS. Al Isra' : 82)

2. Merendahkan diri dan menangis di hadapan Allah.

Ibnu Abbas ra berkata, Nabi saw berkata dalam sebuah doanya, 
"Ya Allah, bantulah aku dan jangan Kau kalahkan aku. Tolonglah aku, jangan Kau celakakan. Buatlah makar untukku, jangan Kau buat makar yang akan menyerangku. Tunjukilah aku, dan mudahkanlah petunjuk itu datang padaku. Tolonglah aku menghadapi orang-orang yang menentangku. Ya Allah, jadikan aku dihadapan-Mu sebagai hamba yang bersyukur, berdzikir, takut, patuh dan beribadah pada-Mu. Kepada-Mu lah aku kembali. Ya Allah, terimalah taubatku, bersihkanlah dosaku, kabulkan doaku, kokohkan hujjahku, tajamkan lisanku, berilah hatiku hidayah dan singkirkan noda hitam dari hatiku." (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (2307), kitab Az-Zuhd bab Ma Ja'a fi Dzikril Mauti. Ia berkata, Hadits ini shahih gharib. Dishahihkan oleh As-Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Tirmidzi 1877)

3. Menghadiri Majlis-majlis Ilmu.

Ilmu adalah ibadahnya hati. Dari Abu hurairah ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan tidaklah suatu kaum berkumpul dalam rumah Allah, mereka membaca Al Qur'an dan mempelajarinya, kecuali akan diturunkan ketenangan kepada mereka dan akan diliputi oleh rahmat Allah, serta malaikat akan menaunginya. Allah akan senantiasa mengingat mereka yang di dalamnya." (Diriwayatkan oleh Muslim (2699), kitab Adz-Dzikr wa Ad-Du'a dan diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (2457), Kitab Shifat Al-Qiyamah, ia berkata, Hadits hasan shahih)

4. Mengingat Kematian (Dzikrul Maut)

Perbanyaklah mengingat kematian yang menjadi pemusnah bagi kenikmatan, pemecah persatuan dan yang menjadikan anak-anak menjadi yatim. Rasulullah saw selalu mewasiatkan para sahabatnya untuk memperbanyak Dzikrul Maut. Dari Ubay bin Ka'b ra, ia berkata, Ketika masuk waktu sepertiga malam, Rasulullah bangun dan berkata, "Wahai manusia, ingatlah, ingatlah. Telah datang tiupan pertama sangkakala yang menghancurkan alam, diikuti tiupan kedua. Telah datang kematian dengan (segenap kengerian) yang dibawanya, telah datang kematian dengan (segenap kengerian) yang dibawanya. (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (2457) kitab Shifatu Al-Qiyamah, ia berkata, Hadits hasan shahih)

Dzikrul Maut membuat seseorang memfokuskan perhatiannya kepada alam akhirat yang kekal sekaligus meremehkan dunia, dan tidak berangan-angan panjang. Angan-angan yang panjang juga menjadi faktor utama kerasnya hati.

Firman Allah swt :
"...Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras." (QS. Al Hadid : 16)

5. Menyaksikan orang yang sedang sakaratul maut.

Dari Anas ra, ia berkata, Nabi saw mendatangi seorang pemuda yang sedang sekarat. Beliau bertanya, Bagaimana keadaanmu ? Pemuda itu menjawab, Demi Allah Wahai Rasulullah, aku sangat mengharapkan Allah dan aku takut atas dosa-dosaku. 


Rasulullah saw bersabda, "Tidak akan bertemu keduanya (rasa harap kepada Allah dan takut atas dosa) dalam hati seorang hamba pada saat-saat seperti ini (sakaratul maut), kecuali Allah akan mengabulkan apa yang ia harapkan dan melindunginya dari apa saja yang membuatnya takut." (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (3551) Kitab Ad-Da' awat 'an Rasulullah, bab Doa-doa Nabi, Ia mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)

6. Ziarah kubur.

Ziarah kubur harus dilakukan sesuai adab-adabnya, harus menghadirkan hati dan dengan niat yang tulus dan bisa mengambil I'tibar dan mengharapkan rahmat Allah swt.

Rasulullah saw bersabda, "Ziarahilah kubur, karena ia akan mengingatkanmu kepada kematian. (Dikeluarkan oleh Muslim (976), kitab Al-Jana'iz, Bab Isti'dzanu An-Nabiyy Rabbahu fi Ziyarati Qabri Ummihi)

Renungkanlah nasib orang-orang yang telah dikubur :
  • Dulu ia begitu menikmati pemandangan yang dilihat, kini matanya telah lepas.
  • Dulu perkataannya begitu fasih, kini cacing tanah telah memakan mulutnya.
  • Dulu ia selalu tertawa, kini giginya hancur terbenam tanah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar